SERUNYA PERJALANAN MENUJU COBAN RAIS DAN BUKIT BULU
Coban Rais terletak di desa Oro Oro Ombo kota Batu. Perjalanan kali ini saya ditemani warga lokal, lebih tepatnya sahabat saya. Sahabat saya membawa serta ayah dan adiknya juga. Karena dipandu langsung oleh warga lokal, perjalanan ini lebih aman, hemat dan pastinya gretongan hahaha.
Untuk masuk ke wisata air terjun Coban Rais tidak dipungut biaya apapun, hanya biaya parkir kendaraan jika kawan bawa motor/mobil. Karena ayah sahabat saya punya banyak kenalan disini, jadi kami titip motor, gak bayar parkir deh, hahaha.
Ini saatnya memulai perjalanan panjang dan melelahkan. Kenapa? Pasti yang sudah pernah kemari paham dong? Yup! Jarak parkiran dan air terjun sangat jauuuhhhh kira-kira 3 km lebih kali yaa? Atau 4 km? Hehehe saya juga ga yakin, intinya jauuuhhhh gitu lah. Tapi dalam perjalanan jauh nan melelahkan ini, mata kawan akan dimanjakan oleh hamparan lukisan Tuhan. Pemandangan disini di dominasi warna hijau pepohonan, bukit-bukit dan gunung-gunung berwarna biru, Masya Allah.
Jalanan menuju air terjun
BUKIT BULU
Ada salah satu spot menarik dalam perjalanan menuju air terjun, namanya adalah Bukit Bulu. Bukit bulu merupakan sebuah gundukan tanah yang cukup tinggi (namanya juga bukit >.<(, dari atas sini kawan bisa memandang jauh ke bawah dan sekitarnya (mirip-mirip Paralayang lah).
view dari bukit Bulu
(sekarang bukit Bulu lebih kece, kerena banyak spot foto yang keren)
Setelah mampir sejenak di Bukit Bulu, saya dan rombongan melanjutkan perjalanan. Lebih baik datang ke Coban Rais pada musim panas yaa, karena jalannya yang masih alami tidak beraspal melainkan asli tanah. Jadi kalau kalian datang berkunjung saat musim hujan jalanan akan becek dan licin. Alhamdulillah kami berkunjung saat cuaca bersahabat, hanya mendung tapi tidak hujan.
Kita akan bertemu pertigaan di tengah perjalanan, tapi tenang, ada penunjuk jalan sehingga kita tidak akan tersesat. Di sepanjang perjalanan nanti, banyak penunjuk jalan kok, jadi gak bakal nyasar deh. Nyasar sih enggak, tapi hati-hati ya... pasalnya perbukitan disini dihuni oleh kawanan monyet. Monyetnya sih di atas bukit dan tebing di sana, tapi kawan tetap harus berhati-hati dan baca doa ya, karena terkadang mereka turun ke bawah untuk mencari makan. Mangkanya datang kemari enaknya rombongan, kan monyetnya juga sungkan kalo banyak orang.
Saya sarankan kawan pakai alas kaki berbahan plastik atau kulit ya, entah kulit sintetis atau kulit manggis yang kini ada ekstraknya. Karena kita tak hanya melewati jalanan tanah dan bebatuan, tapi juga meyeberangi sungai-sungai kecil. Tak hanya sekali, tapi berkali-kali. Banyak banget sungai yang harus diseberangi, jadi pastinya alas kaki akan basah. Kebetulan sahabat saya waktu itu pakai converse, itu nggak saya sarankan ya kawan, karena sayang sepatunya hahaha. Dan saya sarankan pakai pakaian yang nyaman, dan ringan. Buat cewek pakai celana ya, ingat celana, soalnya saya lihat kemarin ada yang pakai rok, kasihan dia kesusahan jalannya. Kalau bisa pakailah pakaian berlengan panjang. Kenapa? karena jalan-nya sempit dan di sisi kanan dan kiri dipenuhi tumbuhan-tumbuhan liar yang kita nggak tahu aman atau gak. Kemarin sahabat saya tangannya bersentuhan/bergesekan dengan suatu jenis tumbuhan, kemudian tangannya jadi gatal-gatal dan memerah. Dan parahnya nggak ilang-ilang. Jadi jelas kan kawan? Saya disini ingin memberi gambaran situasi dan kondisi jalanan Coban Rais, jadi kalian bisa prepare sebelum kemari.
salah satu sungai yang harus dilewati
Setelah perjalanan yang panjang akhirnya kedengaran juga suara waterfall. Pas banget saya kesini pas sepi, serasa air terjun pribadi hahaha. Lega dan puas saya rasakan. Kelelahan jalan kaki jauh tadi terbayar oleh keindahan air terjun Coban Rais. Ini benar-benar indah kawan. Syair atau lagu yah? Entahlah, pokoknya kata yang pas untuk menggambarkan perjalanan ini adalah " berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian." Setelah relaksasi mata dan kaki, kini saatnya jeprat-jepret!!!
Sudah puas bernarsis ria, kini waktunya kembali. Selamat tinggal air terjun. Saatnya berjalan jauh lagi, fiuhhh. Kebayang dong berapa kalori yang udah kebakar? Recommended deh buat yang lagi program ngurusin badan.
Usai sudah perjalanan saya dan sahabat serta keluarganya mengunjungi Coban Rais Batu. Jujur, walau tracknya jauh dan melelahkan, tapi saya gak nyesel, Coban Rais bagus banget! Segera rasakan sensasi trip yang sebenarnya, Wassalam.
Komentar
Posting Komentar